Paoman Restaurant

“Convivial dining against the languid breezes of Payangan”

Food has transcended its purpose as mere bodily nourishment; it has become a reason for people to come together and shape customs. That’s the philosophy Paoman Restaurants builds upon, derived from the Balinese term paum, which means communal conference. Opening to the cool, natural air, the restaurant fosters a cosy space where conversations fill the gaps between spoonfuls of the delectable spread of local and international fare. Diners can start with one of the shareable options, from rengginang to buffalo wings, before diving into heartier entrées such as massaman curry and ayam taliwang. Meanwhile, indulgent desserts and zesty tipples await to end the evening on a sweet note.

Makanan telah melampaui tujuannya sebagai sekadar penambah nutrisi tubuh; bersantap telah menjadi alasan bagi orang-orang untuk berkumpul dan terus memupuk adat istiadat. Itulah filosofi yang dianut oleh Restoran Paoman. Namanya diangkat dari istilah Bali paum, yang berarti musyawarah. Restoran ini terbuka ke udara alam, menciptakan ruang nyaman dimana percakapan dengan mudah menyelip di antara suapan dari hidangan lokal dan internasional yang lezat. Para pengunjung dapat memilih makanan pembuka yang dapat dibagi, mulai dari rengginang hingga sayap ayam buffalo, sebelum menikmati hidangan utama yang lebih mengenyangkan seperti kari massaman dan ayam taliwang. Sementara itu, hidangan penutup yang menggugah selera dan minuman yang menyegarkan menanti untuk mengakhiri malam dengan sesuatu yang manis.